Stratifikasi social (Pelapisan Sosial) merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Status yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat dengan suatu usaha (achievement status) dan ada yang didapat tanpa suatu usaha (ascribed status).
- Latar Belakang
Masyarakat merupakan suatu satu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dibilang stabil. Sehubungan dengan ini maka dengan sendirinya masyarakat merupakan kesatuan yang dalam pembentukannya mempunyai gejala yang sama. Istilah stratifikasi diambil dari bahasa Inggris yaitu stratification, berasal dari kata strata, atau stratum yang berarti lapisan. Oleh sebab itu social stratification sering diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat atau pelapisan sosial. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakat dikatakan berada dalam suatu lapisan stratum.
Pelapisan sosial terjadi dengan sendirinya ataupun dengan disengaja. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan (status) tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifatnya yang tanpa disengaja inilah bentuk pelapisan dan dasar dari pelapisan ini bervariasi. menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat, dan pelapisan yang disengaja disusun dengan ditunjukkan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya permainan wewenang dan kekuasan yang diberikan kepada seseorang.
Beberapa pemikiran tentang pelapisan sosial ini muncul karena adanya ketidaksamaan status-status diantara individu-individu serta adanya ukuran tentang apa yang sangat dihargai dan dijadikan ukuran oleh masyarakat. Penghargaan yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal lainnya.
Contoh, masyarakat lebih menghargai kekayaan material daripada kehormatan misalnya, mereka yang lebih tinggi kekayaannya membandingkan dengan pihak-pihak lainnya yang lebih rendah kekayaannya, dan akhirnya menimbulkan pelapisan social antara masyarakat-masyarakat yang kaya dengan yang kaya, dan yang rendah dengan yang rendah pula. Gejala tersebut menimbulkan lapisan masyarakat yang merupakan pembedaan posisi seseorang atau suatu kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda, dan selanjutnya pelapisan sosial ini dibagi menjadi beberapa lapisan yakni :
1. Masyarakat yang terdiri dari kelas atas (upper class) dan kelas bawah (lower class).
2. Masyarakat yang terdiri dari kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower class).
3. Masyarakat yang terdiri dari kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), kelas menengah bawah (lower middle class) dan kelas bawah (lower class).
- Faktor-Faktor Terbentuknya Pelapisan Sosial
Faktor-faktor terbentuknya pelapisan sosial terjadi dengan sendirinya dengan adanya perbedaan kepandaian, tingkat umur, sifat keaslian di dalam kerabat pimpinan masyarakat serta pemilikan harta antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain, semua itu mempunyai alasan yang berbeda-beda sebagai bentuk pelapisan sosial. Pada masyarakat yang taraf kehidupannya masih rendah pelapisan masyarakat mula-mula ditentukan dengan dasar perbedaan seksual (jenis kelamin). Perbedaan antara yang memimpin dengan yang dipimpin, golongan budak atau bukan budak, dapat juga berbeda karena kekayaan atau usia.
Dampak positif dan negatif Pelapisan Sosial (Stratifikasi Sosial) 1. Dampak positif Pelapisan Sosial
Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas. Contoh: Seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa depan.
Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas. Contoh: Seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa depan.
2. Dampak negatif Pelapisan Sosial
pada aspek negative ada tiga dampak negative stratifikasi social
1. konflik antar kelas
2. konflik antar kelompok social
3. konflik antargenerasi
pada aspek negative ada tiga dampak negative stratifikasi social
1. konflik antar kelas
2. konflik antar kelompok social
3. konflik antargenerasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar