Penduduk adalah kumpulan manusia yang tinggal di suatu daerah atau wilayah tertentu.
Unsur-unsur suatu masyarakat
- Mempunyai perkumpulan manusia yang banyak.
- Telah bertempat tinggal untuk waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
- Adanya aturan yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan.
Unsur-unsur kebudayaan
Unsur-unsur pokok Kebudayaan, antara lain :
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
Adapun unsur-unsur tambahan yang membentuk suatu kebudayaan, antara lain :
- Bahasa
- Adat istiadat
- Sistem agama
- Pakaian
- Bangunan
- karya seni
Tidak ada satu masyarakat pun yang tidak memiliki kebudayaan. Begitu pula
sebaliknya tidak akan ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat. Ini berarti begitu besar
kaitan antara kebudayaan dengan masyarakat.
sebaliknya tidak akan ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat. Ini berarti begitu besar
kaitan antara kebudayaan dengan masyarakat.
Contoh Kebudayaan Betawi dan Jawa yang mempunyai perbedaan dan persamaan di beberapa hal dan pengaruhnya ataupun dampak positifnya terhadap masyarakatnya.
Lenong merupakan kebudayaan daerah Jakarta, suku Betawi. Lenong adalah teater tradisional Betawi. Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan krecekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong. Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi. Lenong terlihat seperti drama dan sangat interaktif terhadap penontonnya. Hal inilah yang membuat masyarakat Betawi pada umumnya lebih senang berinteraktif kepada orang-orang, seperti halnya dalam pertunjukan Lenong.
Berbeda dengan Wayang Golek. Wayang Golek merupakan kebudayaan daerah Jawa, suku Jawa. Wayang Golek adalah suatu seni pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu. Wayang golek diperankan oleh boneka yang terbuat dari kayu, sementara lenong diperankan langsung oleh manusia. Wayang Golek dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, mengatur gamelan mengatur lagu dan lain-lain.
Kedua kebudayaan diatas membawa dampak yang positif terhadap masyarakatnya, antara lain :
- Membuat masyarakat terhibur.
- Membuat sebuah profesi baru dalam dunia hiburan atau membuka lapangan kerja baru bagi orang-orang yang suka di bidang tersebut..
- Sebagai bahan pelajaran untuk mempelajari kebudayaan suatu daerah.
- Membantu meningkatkaan kepercayaan diri untuk tampil didepan umum, baik dibalik layar maupun dibelakang layar.
Terkadang Lenong ataupun wayang golek juga mempengaruhi penonton serta masyarakat untuk mengajak kepada kebaikan, atau membuat komentar-komentar atau sindiran-sindiran terhadap pemerintah dan sebagainya, dalam artian bukan menyindir untuk menjelek-jelekan, tetapi untuk menaikan kualitas kerja para wakil-wakil rakyat dan lain sebagainya.
Karena itulah orang Betawi terkadang terlihat lebih frontal dan berani juga masyarakat Betawi umumnya lebih senang untuk berkata cablak (buka-bukaan) walaupun kata-katanya terdengar sedikit kasar, berbeda dengan orang Jawa yang berkata lebih lembut dan sopan, menyindirpun terkadang dengan sopan, dengan nada yang rendah. Tetapi tidak semua orang Jawa dan Betawi seperti itu, hanya pada umumnya seperti itu.
Sistem Kepercayaan
Budaya Betawi merupakan budaya campuran dari beragam etnis, baik dalam negri maupun luar negri. Sebagian besai orang Betawi menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen juga ada, namun dalam skala yang lebih kecil.
Tidak berbeda jauh dengan suku Jawa, yang umumnya sebagian besar masyarakatnya menganut agama Islam. Sebagian orang Jawa juga masih ada yang memegang teguh kepercayaan Kejawen. Tidak jarang kita melihat penduduk pulau Jawa sering merayakan berbagai acara di hari-hari yang dianggapnya mistis atau keramat. Oleh karena itu tidak sedikit pula orang-orang yang memegang teguh kepercayaan Kejawen mempunyai benda-benda pusaka, atau benda yang dipercayainya keramat.
Sistem Kepercayaan
Budaya Betawi merupakan budaya campuran dari beragam etnis, baik dalam negri maupun luar negri. Sebagian besai orang Betawi menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen juga ada, namun dalam skala yang lebih kecil.
Tidak berbeda jauh dengan suku Jawa, yang umumnya sebagian besar masyarakatnya menganut agama Islam. Sebagian orang Jawa juga masih ada yang memegang teguh kepercayaan Kejawen. Tidak jarang kita melihat penduduk pulau Jawa sering merayakan berbagai acara di hari-hari yang dianggapnya mistis atau keramat. Oleh karena itu tidak sedikit pula orang-orang yang memegang teguh kepercayaan Kejawen mempunyai benda-benda pusaka, atau benda yang dipercayainya keramat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar